Kamis, 29 November 2012

Lubang Biopori




Pengertian Biopori

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm atau kurang jika air tanah dangkal. Selanjutnya agar organisme tanah bisa bekerja membentuk biopori, lubang yang sudah dibuat tersebut diisi dengan sampah organik sebagai makanan organisme tanah. Pengisian sampah tersebut diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu padat agar tersedia ukup oksigen untuk mendukung organisme tanah pembentuk biopori. Ukuran diameter 10 cm merupaka ukuran yang sudah dipikirkan secara cermat oleh Kamir R. Brata. Jika kurang dari 10 cm maka akan sulit untuk memasukkan sampah ke dalam lubang tersebut. Ukuran 10 cm juga membuat tikus enggan masuk karena meskipun bisa masuk namun tidak bisa berbelok. Kedalaman 100 cm juga diperhitungkan agar tersedia cukup oksigen agar sampah yang dimasukkan segera diolah oleh organisme tanah sebelum mengalami pembusukan yang menghasilkan gas metan. Kedalaman yang kurang dari kedalaman air muka tanah tersebut juga dimaksudkan agar air yang masuk mengalami proses bioremediasi sebelum masuk ke dalam air tanah.
Manfaat Biopori
 Mencegah terjadinya banjir
 Persediaan air tanah terjamin
 Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor
 Lubang penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan kompos
 Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
 Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
 Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
 Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
 Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
 Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
 Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman
Cara Membuat Biopori
  1.  Siapkan alat dan bahan 
    • Bor 

    • Pipa berdiameter 10-30 cm 


    • Sampah organik (daun, rumput, dll)
  
  1. Carilah tempat yang sesuai untuk membuat Lubang Resapan Biopori (seperti: taman, halaman, atau pekarangan rumah)
  2. Mulailah membuat lubang vertikal berdiameter 10 - 30 cm dengan kedalaman 100 cm menggunakan bor 
  3. Setelah terbentuk lubang, masukkan pipa ke dalam lubang. Pemasangan pipa ini bertujuan untuk mencegah terjadinya longsor di dalam lubang penampang resapan biopori 
  4. Masukkan sampah organik ke dalam lubang penampang Biopori. Sampah organik mengundang datangnya mikroba yang berujung pada terbentuknya Biopori. Sampah organik juga bisa dipanen sebagai pupuk kompos setelah beberapa lama dipendam.
  5. Tepi lubang dapat dipekuat dengan semen jika perlu

Cara Kerja Lubang Resapan Biopori

Setelah kita membuat lubang penampang biopori. Mikroba yang berada di sekitar lubang penapang biopori akan tertarik dengan aroma sampah yang ada di dalam lubang penampang. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang halus di sekitar lubang penampang. Lubang-lubang halus inilah yang disebut Biopori. Ketika hujan, air akan memenuhi lubang penampang. Kemudian air akan menyebar ke segala arah melalui lubang-lubang kecil. Dengan demikian air yang terserap lebih banyak, dan resiko terjadinya banjir pun dapat diperkecil. Ketersediaan air tanah juga terjamin.


Salah Kaprah Tentang Biopori 

Masih banyak yang beranggapan bahwa lubang resapan biopori adalah lubang besar yang kita buat dengan menggunakan bor seperti yang ditunjukkan oleh kotak merah gambar di atas. Namun lubang biopori yang sesungguhnya bukanlah lubang besar itu, melainkan lubang lubang kecil yang berada di sekitar lubang besar tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar