assalamu'alaikum wr.wb
pertama-tama puji dan syukur
saya penjatkan kepada Allah SWT karena berkatNYA saya dapat
menyelesaikan tugas blog ini. tak lupa pula saya panjatkan syukur pada
junjungan nabi besar Muhamammad SAW.
Tak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada guru pembimbing saya Abi Drs. Oan Hasanuddin, RO,
AKP, MA yang telah bersedia membimbing saya dalam proses pembuatan blog
ini.Dengan bimbingan dari abi saya dapat berbagi dengan para reader mengenai Lingkungan Hidup.Isi dan materi-materi dari blog ini berasal dari saya sendiri, guru
pembimbing, dan google.
Semoga blog ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Melalui blog ini saya berharap para reader mengerti dan memahami mengenai Lingkungan Hidup dan berpartisiasi bersama kami untuk menjaga lingkungan kita yang indah ini and for the last, kritik dan saran teman-teman
sangat diharapkan, terimakasih.
Selasa, 18 Juni 2013
Kata Pengantar
Diposting oleh
Unknown
di
20.10
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
ENERGY SAVING VIDEO
NATAZZA HIFNI X IPA 9 - ENERGY SAVING. from Natazza Hifni on Vimeo.
FINALLY! akhirnya video ini bisa juga di upload. fiuhhh~ thanks for vimeo(y)
Diposting oleh
Unknown
di
02.20
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Jumat, 14 Juni 2013
KEWIRAUSAHAAN
kali ini kita akan membahas mengenai kewirausahaan. Pendidikan Lingkungan Hidup juga berkaitan dengan wirausaha. loh? emang ada kaitanya? hohohoho, ada dong. Kita dapat membuat usaha mengenai kelingkungan. Nyambung kan? Selain kita dapat menjaga alam ini, kita juga mendapat keuntungan dari bisnis kita. Kita juga dapat belajar mengenai bisnis dan pemanfaatan peluang yang ada. lalu contoh usahanya apa? Nah, pada kali ini saya akan memberikan contoh usaha "Pembuatan Sumur Resapan"
USAHA PEMBUATAN
SUMUR RESAPAN BIDANG KELINGKUNGAN
Perincian Biaya
-
Beton :
50$
-
Bor :
10$
-
Pipa :
5$
-
Pekerja :
50$
-
10 pekerja :
500$
-
Biaya tak terduga : 2$
-
Upah 1x bangun :
700$
Mekanisme
1.
Peninjauan lahan yang akan dijadikan tempat
sumur resapan
2.
Membuat konstruksi mengenai perancangan
pembangunan sumur
3.
Menghitung total biaya konstruksi serta pengeluaran
4.
Mengirim pekerja ke daerah konstruksi
5.
Mulai membuat sumur resapan
·
Pengeluaran
50+10+5+2 = 67$
·
Pemasukkan
Mis, 1 rumah minimal memiliki 1 sumur
resapan
1 RT =
10 KK
1 RW =
100 KK
1 Kel =
7 RW = 700 KK
1 Kec =
5 Kel = 3500 KK
1 Kota
= 12 Kec = 42.000 KK
Prediksi pemasukkan 1 kota/1x kerja
42000 x 700 = 29.400.000$
·
Margin/keuntungan
(prediksi keuntungan) bersih
29.400.000 – (67+[500x42000])
29.400.000 – (67+21.000.000)
29.400.000 – 21.000.067
8.399.933$
Rp
83.999.330.000
Kaitan
dengan PLH
Dengan sumur resapan kita dapat mengatasi
permasalahan banjir yang biasa dialami oleh kota-kota di Indonesia dan juga
dengan adanya sumur resapan persediaan air bersih tetap terjaga. Secara
langsung kita berperan dalam pengelolaan penyelamatan lingkungan.
Diposting oleh
Unknown
di
03.16
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Rabu, 12 Juni 2013
Hazard Ppt
Diposting oleh
Unknown
di
06.03
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
ANALISA RESIKO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saya memilih anlisis tentang pekerjaan tukang bangunan karena saya tertarik terhadap pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik yang lebih ini. Ada sebuah bangunan rumah yang sedang dibangun di sebelah rumah saya, maka dari itu saya tertarik untuk membuat suatu makalah mengenai bagaimana seorang tukang bangunan bekerja dan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang akan terjadi saya ingin mengetahui lebih jauh mengenai pekerjaan unu, sehingga saya dapat mengetahui bagaimana beratnya menjadi seorang tukang bangunan. Dengan mencari informasi mengenai pekerjaan tukang bangunan saya juga mencari hazard dari pekerjaan tersebut.
B. Keterangan Penelitian
KETERANGAN PENELITIAN
1. Objek penelitian : Pekerjaan Tukang bangunan
2. Latar penelitian : Jl. Cucut No.6
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui segala proses dari pekerjaan tukang bangunan yang ada resiko dan masalah dari pekerjaan tersebut
Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada pekerjaan tukang bangunan
Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada pekerjaan tukang bangunan
Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada pekerjaan tukang bangunan
D. MANFAAT
bagi penulis dan pembaca , dapat mnegetahui mengenai hazard yang ada pada pekeraan tukang bangunan, sehingga dengan mengetahui dan memiliki pengetahuan tersebut dapat meminimalisir resiko yang dihadapi seorang tukang bangunan. Penulis dan pembaca juga dapat memahami mengenai pekerjaan tukang bangunan yang biasanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Selain itu, pemnulis dan pembaca mendapatkan amanat moril, yaitu setiap pekerjaan itu memiliki hazardnya masing-masing, jadi apapun pekerjaan mereka, kita harus menghargai setiap orang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian bagunan dan tukang bangunan
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.
Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanahdan/atau perairan.menurut UU No 28/2002 : Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksiyang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atasdan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukankegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
Tukang bangunan adalah orang yang melakukan pekerjaan untuk membangun sebuah bangunan agar berdiri kokoh dan tegap
Bangunan Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan lebih dari 15 Tahun;
Bangunan Semi Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan antara 5 Tahun sampai dengan 15 Tahun;
Bangunan Darurat / Sementara adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan kurang dari 5 Tahun;
Kapling / Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat dipergunakan untuk tempat mendirikan bangunan;
Klasifikasi bangunan gedung adalah klasifikasi dari fungsi bangunan gedung berdasarkan pemenuhan tingkat persyaratan administratif dan persyaratan teknisnya;
Mendirikan Bangunan adalah pekerjaan mengadakan bangunan seluruhnya atau sebagaian termasuk pekerjaan menggali, menimbun atau meratakan tanah yang berhubungan dengan pekerjaan mengadakan bangunan tersebut;
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan;
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan;
Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan;
Tinggi Bangunan adalah jarak yang diukur dari lantai dasar bangunan, dimana bangunan tersebut didirikan sampai dengan titik puncak dari bangunan;
Lantai dasar bangunan adalah ketinggian lantai dasar yang diukur dari titik referensi tertentu;
Izin Penggunaan Bangunan selanjutnya disingkat IPB adalah Izin yang diberikan untuk menggunakan bangunan sesuai dengan fungsi bangunan yang tertera dalam IMB;
Izin Penghapusan Bangunan (IHB) adalah Izin yang diberikan untuk menghapuskan / membongkar bangunan secara total baik secara fisik maupun secara fungsi, sesuai dengan fungsi bangunan yang tertera dalam IMB;
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kota adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah Kota yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah ;
Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung.
B. Pengertian dan Syarat Acuan Suatu Konstruksi
Pengertian Singkat Acuan
Acuan adalah Suatu konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta pelengkapnya ) pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki.
Syarat Acuan Suatu Konstruksi
1. stabil
2. Tidak bocor
3. Mudah dibongkar
4. Ekonomis
5. Bersih
C. Syarat-Syarat Balok Beton
a. Tebal selimut beton minimal 2 cm, bagian luar 2,5 cm dan bagianyang tak terlihat 3 cm
b. Jarak bebas tulanglebh dari ø tulangan sama atau lebih dari 4/3 ø butir kricak yang digunakan
c. Jaarak dari sumbu batang sama atau lebih kecil dari 15 cm
d. Garis tengah tulang membujur minimal 12 mm dan ø begal 6 mm
e. Jarank begel harus lebih kecil 2/3 tinggi balok dan maksimum 30 c
BAB III
PROSES KEGIATAN
A. Pengawasan Pada Proyek Konstruksi
Seorang pengawas proyek di lapangan dituntut untuk memiliki kecakapan dan kemampuan untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengkoordinasikan para pekerja. Seorang pengawas proyek juga harus memiliki kemampuan memilih, mengawasi, melatih, dan mengevaluasi staf, mendelegasikan otoritas dan tanggung jawab. Serta mampu membaca, menafsirkan, menganalisis rencana konstruksi, maupun mengidentifikasi konsekuensi alternative solusi proyek. Kesemua hal tersebut adalah hanya sebagian dari kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pengawas proyek konstruksi di lapangan.
Seorang pengawas proyek di lapangan selain berfungsi untuk mengawasi jalannya pembangunan proyek, juga harus melaporkan setiap perkembangan dan kemajuan proyek kepada owner atau pihak yang berkepentingan lainnya. Oleh sebab itu, kemampuan untuk berkomunikasi dan mempersiapkan laporan yang jelas dan ringkas yang dapat dengan mudah dimengerti oleh owner maupun pihak yang berkepentingan lainnya merupakan hal mutlak dimiliki oleh seorang pengawas proyek. Dalam setiap kegiatan proyek konstruksiseorang pengawas proyek banyak dihadapkan pada masalah-masalah yang terkait dengan kegiatan pembangunan ataupun kegiatan konstruksi. Masalah-masalah yang muncul pada setiap tahapan kegiatan konstruksi tersebut berbeda-beda sesuai dengan tahapan dalam kegiatan konstruksi.
B. Analisis Hazard Pada Tukang Bangunan
BAB IV
ANALISIS RESIKO
1. Tabel Analisa Risiko
2. Tabel Analisa Semikualitatif
3. Evaluasi Risiko
4. Pengendalian risiko
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dari hasil penelitian, pekerjaan seorang tukang bangunan mempunyai 6 hazard. Berdasarkan tabel bentuk analisa semikualitarif, hazard yang paling tinggi memiliki skor 25 yang berarti berakibat fatal dan dapat mengakibatkan kematian. Sedangkan skor yang terendah adalah 5 yaitu kurang istirahat .
2. kita harus menghargai setiappekerjaan yang ada, tidak ada pekerjaan yang rendah di dunia ini
3. Jadi kita harus bersyukur karena orangtua kita dapat bekerja dengan baik.
4. jadi pekerjaan jadi tukang bangunan sunguh mulia, karena telah membantu orang untuk mendirikan rumah ataupun gedung yang nyaman
5. pekerjaan ini banyak mendapat resiko bagi tukang bangunan karena perlu ketelitian dan kondisi fisik yang kuat dalam bekerjan dan sealu berhati-hati
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-konstruksi.blogspot.com/2012/12/syarat-syarat-balok-beton.html#_
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2012/05/pengertian-dan-syarat-acuan-suatu.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pengertian-bangunan-gedung/
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/311219_2086-910X.pdf
http://t-bangunansmkn2bl.blogspot.com/2011/05/pengertian-bangunan.html
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saya memilih anlisis tentang pekerjaan tukang bangunan karena saya tertarik terhadap pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik yang lebih ini. Ada sebuah bangunan rumah yang sedang dibangun di sebelah rumah saya, maka dari itu saya tertarik untuk membuat suatu makalah mengenai bagaimana seorang tukang bangunan bekerja dan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang akan terjadi saya ingin mengetahui lebih jauh mengenai pekerjaan unu, sehingga saya dapat mengetahui bagaimana beratnya menjadi seorang tukang bangunan. Dengan mencari informasi mengenai pekerjaan tukang bangunan saya juga mencari hazard dari pekerjaan tersebut.
B. Keterangan Penelitian
KETERANGAN PENELITIAN
1. Objek penelitian : Pekerjaan Tukang bangunan
2. Latar penelitian : Jl. Cucut No.6
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui segala proses dari pekerjaan tukang bangunan yang ada resiko dan masalah dari pekerjaan tersebut
Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada pekerjaan tukang bangunan
Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada pekerjaan tukang bangunan
Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada pekerjaan tukang bangunan
D. MANFAAT
bagi penulis dan pembaca , dapat mnegetahui mengenai hazard yang ada pada pekeraan tukang bangunan, sehingga dengan mengetahui dan memiliki pengetahuan tersebut dapat meminimalisir resiko yang dihadapi seorang tukang bangunan. Penulis dan pembaca juga dapat memahami mengenai pekerjaan tukang bangunan yang biasanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Selain itu, pemnulis dan pembaca mendapatkan amanat moril, yaitu setiap pekerjaan itu memiliki hazardnya masing-masing, jadi apapun pekerjaan mereka, kita harus menghargai setiap orang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian bagunan dan tukang bangunan
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.
Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanahdan/atau perairan.menurut UU No 28/2002 : Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksiyang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atasdan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukankegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
Tukang bangunan adalah orang yang melakukan pekerjaan untuk membangun sebuah bangunan agar berdiri kokoh dan tegap
Bangunan Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan lebih dari 15 Tahun;
Bangunan Semi Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan antara 5 Tahun sampai dengan 15 Tahun;
Bangunan Darurat / Sementara adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan kurang dari 5 Tahun;
Kapling / Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat dipergunakan untuk tempat mendirikan bangunan;
Klasifikasi bangunan gedung adalah klasifikasi dari fungsi bangunan gedung berdasarkan pemenuhan tingkat persyaratan administratif dan persyaratan teknisnya;
Mendirikan Bangunan adalah pekerjaan mengadakan bangunan seluruhnya atau sebagaian termasuk pekerjaan menggali, menimbun atau meratakan tanah yang berhubungan dengan pekerjaan mengadakan bangunan tersebut;
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan;
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan;
Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan;
Tinggi Bangunan adalah jarak yang diukur dari lantai dasar bangunan, dimana bangunan tersebut didirikan sampai dengan titik puncak dari bangunan;
Lantai dasar bangunan adalah ketinggian lantai dasar yang diukur dari titik referensi tertentu;
Izin Penggunaan Bangunan selanjutnya disingkat IPB adalah Izin yang diberikan untuk menggunakan bangunan sesuai dengan fungsi bangunan yang tertera dalam IMB;
Izin Penghapusan Bangunan (IHB) adalah Izin yang diberikan untuk menghapuskan / membongkar bangunan secara total baik secara fisik maupun secara fungsi, sesuai dengan fungsi bangunan yang tertera dalam IMB;
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kota adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah Kota yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah ;
Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung.
B. Pengertian dan Syarat Acuan Suatu Konstruksi
Pengertian Singkat Acuan
Acuan adalah Suatu konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta pelengkapnya ) pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki.
Syarat Acuan Suatu Konstruksi
1. stabil
2. Tidak bocor
3. Mudah dibongkar
4. Ekonomis
5. Bersih
C. Syarat-Syarat Balok Beton
a. Tebal selimut beton minimal 2 cm, bagian luar 2,5 cm dan bagianyang tak terlihat 3 cm
b. Jarak bebas tulanglebh dari ø tulangan sama atau lebih dari 4/3 ø butir kricak yang digunakan
c. Jaarak dari sumbu batang sama atau lebih kecil dari 15 cm
d. Garis tengah tulang membujur minimal 12 mm dan ø begal 6 mm
e. Jarank begel harus lebih kecil 2/3 tinggi balok dan maksimum 30 c
BAB III
PROSES KEGIATAN
A. Pengawasan Pada Proyek Konstruksi
Seorang pengawas proyek di lapangan dituntut untuk memiliki kecakapan dan kemampuan untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengkoordinasikan para pekerja. Seorang pengawas proyek juga harus memiliki kemampuan memilih, mengawasi, melatih, dan mengevaluasi staf, mendelegasikan otoritas dan tanggung jawab. Serta mampu membaca, menafsirkan, menganalisis rencana konstruksi, maupun mengidentifikasi konsekuensi alternative solusi proyek. Kesemua hal tersebut adalah hanya sebagian dari kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pengawas proyek konstruksi di lapangan.
Seorang pengawas proyek di lapangan selain berfungsi untuk mengawasi jalannya pembangunan proyek, juga harus melaporkan setiap perkembangan dan kemajuan proyek kepada owner atau pihak yang berkepentingan lainnya. Oleh sebab itu, kemampuan untuk berkomunikasi dan mempersiapkan laporan yang jelas dan ringkas yang dapat dengan mudah dimengerti oleh owner maupun pihak yang berkepentingan lainnya merupakan hal mutlak dimiliki oleh seorang pengawas proyek. Dalam setiap kegiatan proyek konstruksiseorang pengawas proyek banyak dihadapkan pada masalah-masalah yang terkait dengan kegiatan pembangunan ataupun kegiatan konstruksi. Masalah-masalah yang muncul pada setiap tahapan kegiatan konstruksi tersebut berbeda-beda sesuai dengan tahapan dalam kegiatan konstruksi.
B. Analisis Hazard Pada Tukang Bangunan
BAB IV
ANALISIS RESIKO
1. Tabel Analisa Risiko
2. Tabel Analisa Semikualitatif
3. Evaluasi Risiko
4. Pengendalian risiko
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dari hasil penelitian, pekerjaan seorang tukang bangunan mempunyai 6 hazard. Berdasarkan tabel bentuk analisa semikualitarif, hazard yang paling tinggi memiliki skor 25 yang berarti berakibat fatal dan dapat mengakibatkan kematian. Sedangkan skor yang terendah adalah 5 yaitu kurang istirahat .
2. kita harus menghargai setiappekerjaan yang ada, tidak ada pekerjaan yang rendah di dunia ini
3. Jadi kita harus bersyukur karena orangtua kita dapat bekerja dengan baik.
4. jadi pekerjaan jadi tukang bangunan sunguh mulia, karena telah membantu orang untuk mendirikan rumah ataupun gedung yang nyaman
5. pekerjaan ini banyak mendapat resiko bagi tukang bangunan karena perlu ketelitian dan kondisi fisik yang kuat dalam bekerjan dan sealu berhati-hati
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-konstruksi.blogspot.com/2012/12/syarat-syarat-balok-beton.html#_
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2012/05/pengertian-dan-syarat-acuan-suatu.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pengertian-bangunan-gedung/
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/311219_2086-910X.pdf
http://t-bangunansmkn2bl.blogspot.com/2011/05/pengertian-bangunan.html
Diposting oleh
Unknown
di
05.30
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Teknologi Pada Sumur Resapan
Manfaat sumur resapan adalah:
1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
4. Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
5. Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
TEKNOLOGI-TEKNOLOGI YANG MEUDAHKAN PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR RESAPAN
1. BATU KERIKIL
Cara kerja :
Batu kerikil diletakkan berserak di dasar sumur bersama ijuk
Manfaat :
Untuk penyaringan air di tanah agar air bersih
2. IJUK
Cara kerja :
Ijuk diisikan di dasar lapisan sumur
Menfaat :
Untuk menyaring air di tanah. Funsinya sama seperti kerikil. Ijuk dan kerkil ini saling membantu untuk menyaring.
3. BATU BATA
Cara kerja :
Batu bata disusun untuk dinding sumur. Setiap batu bata disatukan degan semen. Susunan batu bata ini akan membentuk dinsing sumur yang kokoh
Manfaat :
Penyusun dinding sumur agar menjadi kokoh. Dinding yang menggunakan bahan batu bata memiliki daya serap terhadap panas yang cukup baik.
4. SEMEN
Cara kerja :
bahan-bahan pembuatan semen (batu kapur, pasir,silika,tanah liat, pasir besi) dicampur dengan air lalu diaduk
Manfaat :
Salah satu bahan perekat yang jika dicampur dengan air mampu mengikat bahan-bahan padat. Sehingga semen dapat membantu untuk merekatkan batu-bata yang merupakan penyusun dari dinding sumur resapan.
5. BETON
Cara kerja :
Campurkan material penyusun beton (pasir, split/koral, semen). Takar bahan penyusun dengan teliti agar mneghasilkan kualitas beton yang baik. Pencampuran dapat dilakukan dengan cara manual maupun mekanis. Lalu lakukan pemadatan. Beton sudah siap digunakan sebagai peapis dinding sumur resapan
Manfaat :
Pelapis dari dinding sumur resapan. Pendamping daro batu-bata
6. BOR
Cara karja :
persiapkan bor, posisikan mata tajambor berada ditanah. Lalu hidupkan bor dan mulailah mengebor tanah untuk membuat lubang sumur resapan. Buat sesuai ukuran yang telah ditentukan.
Manfaat :
Untuk mengebor/mencor tanah ke dalam secara cepat sehingga pekerjaan lebih mudah.
7. PIPA SALURAN AIR
Cara kerja :
pipa-pipa disambungkan, jangan lupa untuk membersihkan dan kasarkan bidang yang akan disambung dengan cara diamplas lalu oleskan lem untuk menyatukkan pipa
Manfaat :
Untuk menyambung sumur resapan ke dalam rumah, sehingga rumah mendapatkan air bersih hasil dari sumur resapan.
8. PENGERUK TANAH
Cara kerja :
Masuklah kedalam mesin pengggeruk tanah. Lalu mulai mengarahkan mesin ke tempat yang akan dikeruk. Setelah pas ditempat yang akan dikeruk, perlahan-lahan turunkan tuas dan mesin akan mulai untuk menggeruk tanah. Jika sudah selesai maka matikan mesin.
Manfaat :
fungsinya sama seperti bor, yaitu untuk menggeruk tanah, hanya saja dalam kapasitas yang lebih besar dan dalam lahan yang lebih luas. Sehingga pekerjaan lebih mudah menggunakan alat ini dibandingkan bor.
9. METERAN PENGUKUR
Cara kerja :
Letakkan meteran pada angka 0 dari tempat mulai mengukur lalu tarik meteran sepanjanng tanah yang aan diukur ataupun sepanjang diameter sumur yang akan dibuat
Manfaaat :
Untuk mengukur luas tanah yang akan dijadikan lahan pembuatan sumur resapan maupun prngukuran diameter dan kedalaman sumur resapan
1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
4. Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
5. Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
TEKNOLOGI-TEKNOLOGI YANG MEUDAHKAN PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR RESAPAN
1. BATU KERIKIL
Cara kerja :
Batu kerikil diletakkan berserak di dasar sumur bersama ijuk
Manfaat :
Untuk penyaringan air di tanah agar air bersih
2. IJUK
Cara kerja :
Ijuk diisikan di dasar lapisan sumur
Menfaat :
Untuk menyaring air di tanah. Funsinya sama seperti kerikil. Ijuk dan kerkil ini saling membantu untuk menyaring.
3. BATU BATA
Cara kerja :
Batu bata disusun untuk dinding sumur. Setiap batu bata disatukan degan semen. Susunan batu bata ini akan membentuk dinsing sumur yang kokoh
Manfaat :
Penyusun dinding sumur agar menjadi kokoh. Dinding yang menggunakan bahan batu bata memiliki daya serap terhadap panas yang cukup baik.
4. SEMEN
Cara kerja :
bahan-bahan pembuatan semen (batu kapur, pasir,silika,tanah liat, pasir besi) dicampur dengan air lalu diaduk
Manfaat :
Salah satu bahan perekat yang jika dicampur dengan air mampu mengikat bahan-bahan padat. Sehingga semen dapat membantu untuk merekatkan batu-bata yang merupakan penyusun dari dinding sumur resapan.
5. BETON
Cara kerja :
Campurkan material penyusun beton (pasir, split/koral, semen). Takar bahan penyusun dengan teliti agar mneghasilkan kualitas beton yang baik. Pencampuran dapat dilakukan dengan cara manual maupun mekanis. Lalu lakukan pemadatan. Beton sudah siap digunakan sebagai peapis dinding sumur resapan
Manfaat :
Pelapis dari dinding sumur resapan. Pendamping daro batu-bata
6. BOR
Cara karja :
persiapkan bor, posisikan mata tajambor berada ditanah. Lalu hidupkan bor dan mulailah mengebor tanah untuk membuat lubang sumur resapan. Buat sesuai ukuran yang telah ditentukan.
Manfaat :
Untuk mengebor/mencor tanah ke dalam secara cepat sehingga pekerjaan lebih mudah.
7. PIPA SALURAN AIR
Cara kerja :
pipa-pipa disambungkan, jangan lupa untuk membersihkan dan kasarkan bidang yang akan disambung dengan cara diamplas lalu oleskan lem untuk menyatukkan pipa
Manfaat :
Untuk menyambung sumur resapan ke dalam rumah, sehingga rumah mendapatkan air bersih hasil dari sumur resapan.
8. PENGERUK TANAH
Cara kerja :
Masuklah kedalam mesin pengggeruk tanah. Lalu mulai mengarahkan mesin ke tempat yang akan dikeruk. Setelah pas ditempat yang akan dikeruk, perlahan-lahan turunkan tuas dan mesin akan mulai untuk menggeruk tanah. Jika sudah selesai maka matikan mesin.
Manfaat :
fungsinya sama seperti bor, yaitu untuk menggeruk tanah, hanya saja dalam kapasitas yang lebih besar dan dalam lahan yang lebih luas. Sehingga pekerjaan lebih mudah menggunakan alat ini dibandingkan bor.
9. METERAN PENGUKUR
Cara kerja :
Letakkan meteran pada angka 0 dari tempat mulai mengukur lalu tarik meteran sepanjanng tanah yang aan diukur ataupun sepanjang diameter sumur yang akan dibuat
Manfaaat :
Untuk mengukur luas tanah yang akan dijadikan lahan pembuatan sumur resapan maupun prngukuran diameter dan kedalaman sumur resapan
Diposting oleh
Unknown
di
04.34
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Kuadran Pekerjaan Beserta Keuntungan dan Kerugiannya Menurut Robert T Kiyosaki
1- Employee
pekerja kantoran yang diupah oleh suatu perusahaan, pada kuadran ini umumnya penghasilan sama dengan pengeluaran, di mana employee jarang melakukan saving.
·
Keuntungan
|
Kerugian
|
Gaji diberi teratur
|
PHK
|
Diberi asuransi hidup
|
Dibawah tekanan
|
THR
|
Kurangnya kebebasan waktu
|
Pensiunan
|
Pendapatan terbatas maupuntak pasti
|
Jaminan kesehatan
|
Rutinitas yang membosankan
|
|
Bukan entrepreneur
|
|
Tidak dapat mengembangkan ide dan
berkarya dengan mudah
|
2- Self Employee
pekerjaan yang merupakan profesi atau keahlian yang biasanya dipelajari melalui jenjang pendidikan dan bisa juga yang timbul karena bakat. Contoh : dokter, penulis, penyanyi, desainer, tukang bakso, usaha IRT dll.
·
Keuntungan
|
Kerugian
|
Kebebasan waktu
|
Tidak ada pesiunan
|
Kebebasan pendapatan
|
Untung dan rugi ditanggung sendiri
|
Tidak dalam tekanan
|
Tidak ada jaminan kerja
|
Bekerja sesukanya
|
Kerja dapat uang tidak kerja tidak
dapat uang
|
Dapat menentukan target semaunya
|
|
Bekarya dengan maksimal
|
|
3- Owner
orang yang menciptakan lapagan pekerjaan untuk dirinya dan orang lain. Pekerjaan ini disebut bisnis atau wirausaha. Contoh: pengusaha boutique, pengusaha restoran.
·
Keuntungan
|
Kerugian
|
Dapat membuka cabang
|
Pendapatan tidak tetap
|
Tidak hanya focus pada satu pekerjaan
|
Kemajuan bsnis untung-untungan
mengikuti arus
|
Tidak dalam tekanadapat memilih
pekerjaan yang diinginkan
|
Modal biaya sendiri
|
Jam kerja sesuka hati
|
Untung rugi ditanggung sendiri
|
Bebas memiliki usaha
|
Tidak ada jaminan kesehatan
|
Memiliki kekuasaan
|
|
Dapat berkarya semaksimal mungkin
|
|
4- Investor
orang yang memiliki pendapatan tanpa dia harus bekerja (passive income), orang tersebut hanya memberikan kekayaannya sebagai modal untuk ditanamkan pada suatu usaha sehingga usaha itu menghasilkan, dan investor menikmati keuntungannya tanpa harus bekerja . Contoh: jual beli saham.
·
Keunungan
|
Kerugian
|
Banyak pekerjaan yang dapat
diselesaikan
|
Pendapatan tidak tetap
|
Dapat memiliki beberapa perusahaan
|
Kemajuan bisnis untung-untungan
|
Tidak dibawah tekanan
|
Dapat menjadi korban penipuan
|
Tidak dibawah kekuasaan orang lain,
orang lain dibawah kekuasaan
|
|
Dapat memutar uang
|
|
Kebebasan waktu
|
|
Kesimpulannya
Setiap pekerjaan memiliki keuntungan dan kerugiannya
masing-masing. Menurut saya pekerjaan sebagai owner dan investorlah yang lebih menguntungkan.
Akan tetapi, jika jiwa anda tepanggil untuk suatu pekerjaan yang mengharuskan
anda untuk menjadi employee maupun self employee itu juga tidak buruk. Tidak
selamanya menjadi employee dan self employee itu buruk. Intinya dalam memilih
pekerjaan sesuaikan dengan skill, kemauan, tekad, dan usaha anda, maka anda
akan menjadi sukses apapun jenis pekerjaan anda.
Diposting oleh
Unknown
di
03.24
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)